Senin, 07 Mei 2012

Tinggal kenangan

Engkau yang dulu saat pertama kali ku jumpa adalah sosok yang sangat memikat, pertemuan pertama yang penuh dengan tatapan kedua bola mata yang berbeda mebuat hati berdebar, jantung berdetak sangat kencang membuat jiwa terhanyut dalam pesonamu. Di saat aku sadar maka hatiku berbisik engkau telah menemukan sang mawar yang semerbaknya selama ini menggoda penciuman mu dan mekarnya telah melukai penglihatan mu. Aku tergerak dan bangkit dari tidurku yang panjang karna kini telah ku temukan sosok mu yang selalu mendera dalam tidurku, sesekali engkau hadir dalam mimpiku yang berkepanjangan, semua tentang mu terlukis nyata dalam pandanganku saat aku berjalan didalam mimpi, ini engkau telah nyata ada di hadapanku. Sebuah taman tak membutuhkan waktu yang lama telah ku bangun untukmu taman itu ku persebahkan agar engaku dapat tumbuh subur dan mekar didalam selamanya. Taman yang kubangun dengan iman dan taqwa, pagarnya terbuat dari kejujuran, tanahnya ku campur dengan pupuk sabar, ku sirami dengan ilmu agar engkau tumbuh subur dan sabar didalamnya. Waktu terus berlalu engkau berubah menjadi mawar yang mekar dan harum semerbak di tamanku engkau telah ku pelihara dan ku rawat dengan segala kekurangan dan keterbatasan ku walau tak turun hujan engaku tetap subur tak gersang, tidak mentari pun engkau tetap kuat dan tak layu, saat malam tiba biar tidak bersinar rembulan namun engkau tetap berkilau, walau tak berpijar bintang namun engkau tetap bersinar ditaman, engkau telah tumbuh menjadi sekuntum mawar merah yang indah nan mempesoan di tamanku. Tapi seiring dengan berjalannya waktu kini engkau tak lagi betah untuk tumbuh dan mekar di tamanku hingga engkau terlihat layu dan pudar dan tak lagi indah kini taman pun menjadi gersang dan rusak, belum tiba musim kemarau tapi engkau telah duluan mengering, kini turun hujuan namun engkau telah mati di tamanku dan membiarkan taman menjadi gersang. Tapi bila suatu saat ada mawar yang hendak tulus dan ikhlas tumbuh dan mekar di tamanku maka akan ku rawat dan ku pelihara dengan semua kepunyaanku...amin. Pergilah duhai mawar yang pernah hidup di tamanku kini semuanya telah musanah yang tertinggal hanyalah bekas dan kenangan di tamanku semoga engkau dapat menemukan taman yang lebih baik dari taman hatiku.

Minggu, 06 Mei 2012

Kebebasan yang kebablasan

Problematik terbesar yang tengah dihadapi bangsa saat ini adalah kian menjamurnya tema-tema kemaksiatan di tengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. kemaksiatan itu saling berhubungan satu sama lain sehingga hampir-hampir masyarakat awam tak lagi merasakan maksiat itu adalah sesuatu yang mengerikan dan produknya dosa akan tetapi seakan dianggap sebagai hal yang biasa-biasa saja saat ini dan tak lagi tabu. Semua ini adalah konsekuensi dari terjadinya era keterbukaan dalam sebuah pergaulan hidup yang mendunia. Globalisasi benar-benar menjadi candu yang tak lagi dapat dihindarkan dari dampak semakin bebasnya manusia mengeksperiskan diri sesuai kehendak hatinya, dengan didukung oleh alat bantu bernama teknologi yang percepatan kehadirannya kian melesat cangih. Hadirnya globalisasi yang kini kian menjamur hingga pelosok pedesaan telah membuka akses yang sangat mudah bagi rakyat pedesaan untuk ikut menikmati perkembangan dunia yang kian marak dengan hal-hal baru yang tak lagi memiliki batasan yang dikendalikan oleh norma atau aturan tetapi semuanya telah dikendalikan oleh kemauan pribadi yang hendak mengekspresikan semua tetang kebebasan. "ciuman, berpelukan, bahkan tempat maksiat bebas beraktivitas ditengah-tengah linkungan masyarakat pun telah menjadi hal biasa". Hal ini telah membawa dampak positif dan negativ terhadap kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara ini tercermin dari kehidupan bebas yang kini selalu dipertontonkan oleh generasi muda yang notabene adalah generasi harap bangsa. Generasi muda yang ada di perkotaan maupun di pedesaan kini telah terkontaminasi dengan perkembangan dunia yang sangat cangih. Pergaulan yang mereka pertontonkan tak lagi memiliki batasan, sungguh ironis sekali karena keadaan ini pun telah masuk hingga sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga sangat mengkhawatirkan masa depan generasi muda bangsa. Sebuah perkembangan tentunya memiliki dampak positif dan negativ, maka mari kita tengok bersama dampak dari globalisasi yang mengusung kebebasan. Dampak positif yang dapat terlihat dari pesatnya perkembangan globalisasi yang masuk hingga ke pelosok negeri adalah bahwa generasi muda telah dengan muda mengakses dan mengikuti berita dan perkembangan seputar persoalan-persoalan didalam negeri maupun luar negeri yang terus berkembang setiap saat, hal ini dapat memberikan nilai tambah terhadap pengetahuan generasi muda sehingga mereka juga tidak ketinggalan informasi yang terus berkembang setiap detiknya tetapi harus pula semua itu dilakukan dengan bimbingan dan pengarahan yang dilakukan oleh orang tua, guru maupun lingkungan masyarakat agar generasi muda tidak hanyut dalam kebebasan yang kebablasan. Dampak negativ dari pesatnya kemajuan globalisasi saat ini adalah dapat terlihat dari pola pikir yang konsumtif dan gaya hidup instan yang telah di pertontonkan oleh generasi muda saat ini, globalisasi juga memiliki dampak positif sebagai mana yang telah terurai diatas tetapi ini hanyalah persoalan edukasi yang masih kurang terfokus terkait dengan perkembangan generasi muda terhadap perkembangan zaman kekinian yang kian menjadi-jadi . pola pikir konsumtif terhadap cara copy paste telah masuk sebagai sebuah tren berpikir yang membuat generasi mudah tidak mau untuk berusah dan melakukan sesuatu dengan menggunakan kemampuannya sendiri tetapi lebih cenderung plagiat atau mencontek sehingga apa yang ditampilkan atau yang di pikirkan adalah lebih banyak pendapat, pemikiran atau hasil karya orang lain, keadaan ini disebabkan karena cara copy paste telah mengkontaminasi pola pikir generasi muda. Gaya hidup yang instan juga dapat dilihat dari cara berpakaian dan bergaul yang dipraktekkan oleh generasi muda saat ini dimana mereka lebih cenderung berbusana atau berpakian yang ala kebarat-baratan dari pada berpakian ala budaya sendiri yang lebih menampilkan sisi kesopanan dan tata krama, "katanya tidak gaul", inilah cara pandang yang keliru tapi dibiarkan tumbuh dan menjamur pada kehidupan generasi muda saat ini. Bergadang hingga larut malam dan berkeliaran dimana-mana hal ini juga menimbulkan pertanyaaan tersendiri seberapa parakah moral generasi muda bangsa saat ini..??dimanakah peran orang tua saat anak-anak tengah malam masih diluar rumah kebebasan yang kebalasan diberikan oleh orang tua sungguh fenomena yang mengerikan bila dibiarkan. Apakah hal ini perlu di biarkan terus menerus untuk merusak masa depan anak negeri yang menjadi estafet bagsa..???tentu jawabanya tidak!!! mari kita temukan solusinya untuk bisa menjawab persoalan yang ada.